Minggu, 08 Februari 2009 di 08.48 |  

BURUH TANI


Buruh tani, mahasiswa, rakyat miskin kota

Bersatupadu rebut demokrasi

Gegap gempita dalam satu suara

Demi tugas suci yang mulia

Hari-hari esok adalah milik kita

Tercapainya masyarakat sejahtra

Terbentuknya tatanan masyarakat

Indonesia baru tanpa ORBA

Marilah kawan mari kita tambatkan

Ditang kita tergenggam arah bangsa

Marilah kawan mari kita nyanikan

Sebuah lagu…..

Tentang pembebasan

Dibawah kuasa tirani

Kususuri garis jalan ini

Berjuta kali turun aksi

Bagiku satu langkah pasti

Dibawah kuasa tirani

Kususuri garis jalan ini

Berjuta kali turun aksi

Bagiku satu langkah pasti



DARAH JUANG


Disini negeri kami

Tempat padi terhampar

Samudranya kaya raya

Tanah kami subur tuan

Dinegeri permai ini

Berjuta rakyat bersimbah lua

Anak-anak taksekolah

Pemuda desa takkerja

Mereka dirampas hak-nya

Tergusur dan lapar

Bunda relakan darah juang kami

Untuk membebaskan rakyat

Mereka dirampas hak-nya

Tergusur da lapar

Bunda relakan darah juang kami

Padamu kami berjanji



BERDERAP DAN MELAJU


Berderap dan melaju

Menuju indonesia baru

Singsingkan lengan baju

Singkirkan semua musuh musuh

Rakyat pasti menang melawan penindasan

Rakyat kita pasti akan menang

Rakyat pasti menang

Rebut kedaulatan

Rakyat kita pasti akan menang



WS. Rendra “ SAJAK SEORANG TUA UNTUK ISTRINYA”

Sajak seorang tua untuk istrinya

Aku tulis sajak ini untuk menghibr hati mu

Sementara kau kenangkan encok mu

Kenangkanlah pula masa remaja kita yang gemilang

Dan juga masa depan kita yang hampir rampung

Dan dengan lega akan kita lepaskan

Kita tidaklah sendiri dan terasing dengan nasib kita

Karna soalnya adalah hukum sejarah kehidupan

Suka duka kita bukanlah hal istimewa

Karna setiap orang mengalami

Hidup tidaklah untuk mengeluh dan mengadu

Hidup adalah untuk mengolah, Bekerja membalik tanah

Memasuki rahasia langit dan samudra,

Serta mencipta dan mengukir impian

Kita menyandang tugas, karna tugas adalah tugas

Bukannya demi sorga atau neraka

Tapi demi kehormatan seorang manusia

Karna sesungguhnya kita bukanlah debu

Meski kita telah reot, tua renta, dan kelam

Kita adalah kepribadian, dan harga kita adalah kehormatan

Tolehlah lagi kebelakang

Ke masa silam, yang tak seorangpun kuasa menghapuskannya

Lihatlah betapa tahun-tahun kita penuh warna

90 tahun yang dibelai napas kita

90 tahun yang selalu bengkit melewatkan tahun-tahun lama yang porak-poranda

Dan kenangkanlah pula bagaimana kita dahulu tersenyum senantiasa

Menghadapi langit dan bumi dan juga nasib kita

Kita tersenyum bukanlah karna bersandiwara

Bukanlah karna senyuman adlah satu kedok

Tapi karena senyuman adalah suatu sikap

Sikap kita untuk tuhan, manusia sesama, nasib, dan kehidupan

Lihatlah 90 tahun penuh warna

Kenangkanlah bahwa kita telah selalu menolak menjadi bongkah

Kita menjadi goyah dan bongkah, karna nampaknya usia lebih kuat dari kita

Tapi bukan karna kita telah terkalahkan

Aku tulis sajak ini untuk menghibur hatimu

Sementara kamu kenang encok mu

Kenangkanlah pula bahwa kita ditantang 100 dewa
Diposting oleh * Label: , , , ,

0 komentar:


Chat Widget
Visit the Site
...........::::::::Wellcome DI BLOG-X =#=#= Gwe Meonkzt =#=#= | Enjoy it:::::::::...........